Strategi IMC Levisav: Sinkronisasi Pesan di Semua Kanal Promosi

 

 




Integrated Marketing Communications (IMC) menjadi pondasi penting untuk membangun konsistensi pesan, memperkuat posisi merek, dan meningkatkan efektivitas promosi. Bagi Levisav, sebuah brand yang fokus pada kesehatan alami tanpa kompromi, IMC bukan sekadar menggabungkan berbagai saluran promosi, tetapi menyatukan cerita, visual, dan pengalaman pelanggan agar relevan di setiap titik kontak. Artikel ini membahas bagaimana Levisav bisa merancang dan menjalankan Strategi IMC yang terintegrasi, dengan fokus pada sinkronisasi pesan di semua kanal promosi, agar meningkatkan visibilitas, kepercayaan, dan konversi.




Selamat membaca. Mari kita jelajahi bagaimana IMC bisa menjadi pendorong utama bagi Levisav untuk tampil konsisten, autentik, dan dekat dengan audiens—di era digital yang serba terhubung.






 

 

 

 

  1. Apa itu IMC dan mengapa relevan untuk Levisav?

 

 




Integrated Marketing Communications (IMC) adalah pendekatan yang menyatukan pesan pemasaran melalui semua kanal komunikasi untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang kohesif. Pada intinya, IMC menjamin bahwa setiap interaksi dengan merek terasa seragam: nada suara, nilai inti, visual, dan manfaat produk menyatu, tidak saling bertentangan.




Mengapa relevan untuk Levisav?






 Menguatkan value proposition sehat alami tanpa kompromi lewat komunikasi yang seragam.

 

 

 

 Meningkatkan trust dengan audiens yang makin kritis terhadap klaim kesehatan.

 

 

 

 Mempercepat proses pembelajaran pasar (brand recall) karena pesan tidak “terkotak-kotak” di tiap kanal.

 

 

 

 Mempermudah alokasi anggaran promosi karena aktivitas promosi satu arah mendukung tujuan bersama.

 

 




Poin kunci IMC untuk Levisav:



 Konsistensi pesan utama di semua kanal.

 

 

 

 Koordinasi antara tim konten, kreatif, iklan berbayar, PR, dan penjualan.

 

 

 

 Pengukuran kinerja yang terintegrasi (multi-kanal attribution).

 

 






 

 

 

 

  1. Analisis Situasi Levisav

 

 




Sebelum menyusun strategi, penting memahami posisi merek, audiens, dan lanskap kompetisi.






 transparansi bahan, dan kemudahan penggunaan.

 

 

 

 Target audiens utama: konsumen yang peduli kesehatan, pengguna produk alami, milenial hingga generasi Z yang aktif mencari solusi sehat.

 

 

 

 Kanal utama saat ini: website, blog, media sosial (Instagram, Facebook, YouTube), email newsletter, kanal video pendek (TikTok), serta kampanye iklan digital.

 

 




Tantangan yang perlu diatasi:



 Persaingan di segmen kesehatan alami yang cukup sengit.

 

 

 

 Membedakan Levisav dari produk sejenis yang menonjolkan klaim serupa.

 

 

 

 Menjaga kepercayaan publik melalui klaim kesehatan yang bertanggung jawab.

 

 




Strategi IMC yang efektif harus menjawab pertanyaan: bagaimana pesan Levisav bisa terdengar sama kuatnya di situs web, feed IG, kanal YouTube, newsletter, hingga iklan berbayar?






 

 

 

 

  1. Pilar Strategi IMC Levisav

 

 




Berikut pilar utama yang menjadi fondasi Strategi IMC Levisav:




1) Pesan inti yang konsisten



 Satu narasi utama tentang manfaat sehat alami tanpa kompromi.

 

 

 

 Nada yang autentik, edukatif, dan empatik.

 

 




2) Identitas visual yang kohesif



 Palet warna, tipografi, dan gaya visual yang konsisten di semua kanal.

 

 

 

 Panduan gaya (brand style guide) yang mudah dipakai tim kreatif.

 

 




3) Pemilihan kanal yang terintegrasi



 Menentukan kanal mana yang paling berdampak untuk audiens target, tanpa mengabaikan peluang di kanal baru.

 

 

 

 Sinkronisasi konten lintas kanal (repurposing konten) agar efisien.

 

 




4) Jadwal konten terkoordinasi



 Kalender editorial multi-kanal yang memetakan tema bulanan, kampanye Promosi Musiman, dan inisiatif edukasi.

 

 

 

 Ritme posting yang konsisten untuk menjaga keterlibatan.

 

 




5) Pengukuran dan iterasi



 KPI yang terhubung dengan tujuan bisnis (branding, awareness, konversi).

 

 

 

 Attribut multi-kanal untuk memahami jalur konsumen.

 

 

 

 Uji A/B dan pembelajaran berkelanjutan.

 

 






 

 

 

 

  1. Narasi Pesan Utama (Core Messaging)

 

 




Pesan inti Levisav sebaiknya menekankan tiga elemen utama:



 Manfaat nyata: bagaimana produk Levisav meningkatkan kualitas hidup secara alami.

 

 

 

 Keaslian bahan: transparansi bahan, proses pembuatan yang etis.

 

Kemudahan penggunaan: solusi sederhana untuk gaya hidup sehat.

 

 




Contoh frasa inti yang bisa diadaptasi:



 “Sehat alami, tanpa kompromi—Levisav hadir untuk hidup lebih baik dengan bahan teruji.”

 

 

 

 “Kebaikan alami yang jelas: transparansi, kualitas, dan kemudahan.”

 

 

 

 “Pilih alami, hidup lebih sehat—Levisav.”

 

 




Kunci adalah menjaga konsistensi kata kunci dan pesan inti di setiap kanal, tanpa kehilangan nuansa lokal atau bahasa yang relatable bagi audiens Indonesia.






 

 

 

 

  1. Rencana Eksekusi IMC per Kanal Promosi

 

 




Berikut kerangka praktis untuk menyusun eksekusi IMC Levisav di kanal promosi utama. Gunakan sebagai panduan, sesuaikan dengan sumber daya dan karakteristik audiens Anda.




1) Situs web dan blog



 Konten edukatif: panduan keseharian sehat, uji manfaat produk, studi kasus pengguna.

 

 

 

 Halaman produk yang jelas, FAQ sehat, sertifikasi bahan.

 

 

 

 SEO on-page: fokus pada kata kunci inti seperti “kesehatan alami”, “produk alami tanpa kimia berbahaya”, “produk kesehatan Levisav”.

 

 

 

 Strategi internal linking untuk meningkatkan waktu kunjungan.

 

 




2) Konten video (YouTube, IG Reels, TikTok)



 Seri edukasi pendek: bagaimana bahan alami bekerja, tips hidup sehat, review produk.

 

 

 

 Visual yang konsisten dengan identitas merek.

 

 

 

 CTA yang jelas: mengarahkan ke landing page produk atau newsletter.

 

 




3) Media sosial



 Instagram: konten visual, carousel edukatif, testimoni pengguna, IG Live dengan ahli.

 

 

 

 Facebook: komunitas, diskusi terbuka, konten blog untuk SEO lebih luas.

 

 

 

 TikTok: video singkat yang informatif dan mudah dipahami.

 

 

 

 YouTube Shorts: cuplikan edukatif dari konten utama.

 

 




4) Email marketing



 Segmentasi: pelanggan baru vs pelanggan lama, minat topik (kesehatan, gaya hidup, resep sehat).

 

 

 

 Automations: welcome series, edukasi produk, rekomendasi berdasarkan perilaku.

 

 

 

 Email with value: tips keseharian sehat, panduan penggunaan produk, studi kasus.

 

 




5) Iklan berbayar (SEA) dan periklanan media sosial



 Kampanye awareness dengan fokus pada manfaat sehat alami tanpa kompromi.

 

 

 

 Retargeting terhadap pengunjung situs dan pelanggannya.

 

 

 

 A/B testing untuk headline, gambar, dan CTA.

 

 




6) PR dan kemitraan



 Press release terkait inovasi produk, sertifikasi bahan, atau program kesehatan komunitas.

 

 

 

 Kolaborasi dengan ahli kesehatan, praktisi naturopati, atau influencer yang memiliki reputasi kredibel.

 

 




7) Event dan pengalaman pelanggan



 Webinar edukatif tentang hidup sehat.

 

 

 

 Event kecil yang memperlihatkan proses pembuatan produk secara transparan.

 

 




8) Program afiliasi dan influencer mikro



 Kerja sama dengan micro-influencers yang memiliki audiens loyal di segmen kesehatan alami.

Konten sponsor yang terasa autentik dan informatif.

 

 




Tips praktis untuk sinkronisasi pesan di semua kanal:



 Gunakan satu “tagline” inti di semua materi.

 

 

 

 Jaga konsistensi nilai, meskipun formatnya berbeda (artikel panjang vs. video kilat).

 

 

 

 Sesuaikan bahasa dengan kanal tanpa mengubah inti pesan.

 

 

 

 Pastikan setiap CTA mengarah ke pengalaman yang sama (landing page promo, halaman produk, atau form newsletter).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *